Berbicara tentang PRAMUKA, maka kita harus mengenal pendiri Gerakan Kepanduan ini yang telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang mengejutkan dunia, berikut Biografi BP :
Nama Lengkap : Robert Stephenson Smyth Baden Powell.
Nama Panggilan : Baden Powell atau BP (bee-pee/bipi).
Nama Kecil : Ste, Stephe, Stephenson atau Steevie.
Tempat / Tanggal Lahir : London ( Inggris ) / 22 Februari 1857.
Wafat : Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
Nama Ayah : Prof.Domine Baden Powell.
Nama Ibu : Miss Henrietta Grace Smyth.
Nama Saudara : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta,
Jessie dan Baden Fletcher.
Nama Istri : Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak : Peter, Heather dan Betty.
Buku – Buku Karya BP : Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success dsb.
Penghargaan : Ashanti Star (1895), Metabele Campaign (1897),
South African War Queen’s (1899), South African War King’s (1901),
Companion Order of yhe Batc (1900),dsb.
Warga Kehormatan : Newcastle, Tyne, Bangor, Cardiff, Harwich, Kingston on Thames, Poole,
Guildford, Blandford, London, Canterbury ddan Pontecraft.
Cerita singkat tentang BP:
BP adalah seorang tentara inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di london dan merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 s/d 1895, BP sukses bertugas, di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti. Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika Selatan, dan Letnan Kolonel dari Pengawal Nagake-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Karena keberaniaan dan penggabdiannya selama mertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepunyaan musuh, dipromosikan menjadi mayor jenderal.
BP kemudian kembali ke Inggris, pad tahun 1908 BP menjadi Letnan Jenderal. Dianugrahi gelar KeSATRIA tahun 1909, kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di tahun 1908 dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak – anak dan remaja putri selama Perang Dunia I.
Robert Stephenson Smyth Baden-Powell
Berbicara mengenai Gerakan Pramuka, maka tidak akan lepas dari
pendiri gerakan kepanduan, yaitu Lord Baden-Powell Of Gilwell. Beliau
dilahirkan di London, Inggris, pada tanggal 22 Februari 1857. Nama
lengkapnya adalah Robert Stephenson smyth Baden-Powell. Tetapi para
pandu (pramuka) biasa memanggil beliau dengan sebutan Baden-Powell. Nama
kecil Baden-Powell adalah Ste, Stephe atau Stephenson ( paling sering
dipanggil steevie). Dan baru dipanggil dengan nama Robert atau Sir
Robert, setelah mendapat gelar kesatria dari Raja Inggris.Ayah dari Baden-Powell adalah Prof. Domine Baden-Powell seorang guru besar geometri di Universitas Oxford, Inggris. Beliau menikah dengan Henrietta Grace Smyth, seorang puteri dari Admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth
Baden-Powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Baden-Powell mempunyai Sembilan orang saudara, yaitu Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher. Dan Baden-Powell bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya, yang meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun Baden-Powell telah menjadi seorang anak yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden-Powell dituntut untuk dapat hidup mandiri. Baden-Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. Henrietta Grace.
Baden-Powell sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan terkenal pada jamannya, seperti Charlis Darwin, Babbage, George Elliof, G.H. Lewes, dan James Martineau. Baden-Powell adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa. Hal tersebut dapat terlihat pada sebuah tulisan Baden-Powell, dalam sebuah suratnya kepada ibundanya.
APA YANG HARUS KUKERJAKAN NANTI
Aku ingin sekali membuat para orang miskin menjadi kaya seperti kita (tulis Stephe) dan mereka secara hukum barhak untuk bisa bergembira seperti kita, dan siapapun orang yang berada wajib memberi orang yang tidak punya. Dan kita harus bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerahi kita. Dan Dia telah membuat orang miskin dan orang kaya dan aku akan memberitahumu bagaimana untuk menjadi baik. Sekarang akan kuberitahu. Kau harus selalu berdoa kepada Tuhan, tetapi kau tidak bisa menjadi orang baik.
Ditulis Baden-Powell, 26 Februari 1865
Setelah menemui banyak kesuilitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirnya Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden-Powell ke Charterhouse School pada tahun 1870. Di Charterhouse, Baden-Powell sangat popular (terkenal) selain pandai dalam belajar sehingga Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell juga mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra seperti Marching Band, Klub menembak ( Rifle Corps), Teater, Melukis dan menggambar, Kiper kesebelasan Charterhouse. Di Charterhouse School inilah Baden-Powell mendapat julukan lainnya, yaitu ‘Bathing-Towel’.
Pada usia 19 tahun Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School. Dan akhirnya Baden-Powell bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu letnan.
Pengalaman Baden-Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Selain itu Baden-Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya, salah satu sahabatnya yang paling dekat adalah Kenneth Mc. Laren. Setelah sempat berpindah-pindah, dari satu kota ke kota lain, dari satu daerah ke daerah lain, bahkan dari satu Negara ke Negara yang lain. Baden-Powell akhirnya bertugas di Mafeking, sebuah kota di pedalaman Afrika selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden-Powell menjadi terkenal dan dianggap pahlawan oleh bangsanya, karena jaa-jasanya dalam memimpin pertahanan kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai dengan tanggal 18 Mei 1900). Karena jasa-jasanya tersebut, pangkat Baden-Powell dinaikkan menjadi Mayor Jendral. Selama bertugas di Afrika Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya semakin bertambah. Dan karena keberaniannya Baden-Powell sempat mendapatkan julukan dari suku-suku primitive seperti suku Zulu, Ashanti atau Metabele sebagai IMPEESA yang artinya adalah Srigala yang tak pernah tidur. Hal ini disebabkan karena kewaspadaan, kecekatan dan keberanian Baden-Powell (termasuk tindakannya mencuri kalung manik-manik milik raja Dinizulu).
Pada tahun 1901, Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan di sambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian Baden-Powell sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting. Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan umumnya, dalam sebuah perkemahan yang diikuti dua puluh orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di Paula Brownsea (Brownsea Island).
Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah karya yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan. Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Dan mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia. Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun 1912, dan dikarunia tiga orang anak yaitu Peter, Heather, dan Betty.
Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jamboree tersebut (6 Agustus 1920). Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raja George V.
Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia. Baden-Powell beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang dicintainya, Afrika. Dan Baden-Powell menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941.
Dan kisah hidup Baden-Powell di atas, kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga. Tidak salah jika Baden-Powell dianggap sebagai tokoh universal atau milik semua bangsa. Gerakan kepanduan yang beliau dirikan sekarang telah menjadi satu organisasi besar yang mempunyai jumlah anggota yang tersebar di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar